Aspek-aspek pada IT Governance dan Risk Management.
Aspek-aspek pada IT Governance dan Risk Management.
IT Governance
Meeting stakeholder needs. Setiap
pemangku kepentingan organisasi memiliki kebutuhan akan keberadaan sistem dan
teknologi informasi dalam konteksnya yang beragam. Ada yang mengharapkan
terjadinya efisiensi, bertambahnya revenue, semakin transparansinya
pengelolaan aset, memperbaiki kendali/control process, meningkatkan
utilisasi pegawai, memberdayakan sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Ini
adalah prinsip utama dari governance, dimana keberadaan sistem dan
teknologi informasi tidak boleh lepas dari konteks kebutuhan dan harapan
pemangku kepentingan tertinggi dalam organisasi atau perusahaan (pemilik dan
pimpinannya).
Covering Enterprise End-to-End. Informasi
sebagai asset penting organisasi dibutuhkan oleh seluruh unit organisasi, dari
yang berada dalam domain proses hulu (dekat dengan pemasok bahan baku) hingga
ke domain proses hilir (dekat dengan pelanggan). Setiap proses
di dalam organisasi pasti membutuhkan informasi, mengolahnya, dan kemudian
menghasilkan informasi baru bagi kebutuhan proses selanjutnya. Oleh karena
itulah maka domain governance harus memperhatikan kenyataan
ini sehingga pendekatan yang dipergunakan perlu utuh dan lengkap, di segala
lini proses dan unit organisasi.
Applying a Single Integrated Framework. Saat
ini, begitu banyak standar best practice di bidang manajemen
dan governance teknologi informasi yang dikenal di industri
dan diadopsi beranekaragam organisasi maupun perusahaan, seperti: ISO-38500,
TOGAF, ITIL, ISO-20000, ISO-27001, PMBOK, CMMI, dan lain sebagainya. Dalam
konteks ini, Cobit telah mempertimbangkan dan mengadopsi berbagai kerangka dan
konsep best practice tersebut ke dalam prinsip, model, dan
strukturnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Cobit secara lengkap dan terpadu
mengintegrasikan keseluruhan kerangka best practice tersebut.
Enabling a Holistic Approach.
Isu governance tidak bias dilihat sepotong-sepotong, dalam
arti kata hanya memandangnya dari satu sisi perspektif saja. Governance merupakan
suatu tatanan konsep yang berkaitan dengan sejumlah dimensi, seperti:
kebijakan, proses, sumber daya, fasilitas, teknologi, kultur, dan lain
sebagainya. Masing-masing domain ini mampu menjadi pemicu (enabler) bagi
terselenggarakannya praktek governance yang efektif tergantung
dari situasi dan konteks organisasi.
Separating governance from management. Cukup
banyak pihak-pihak yang mencampur adukkan kedua konsep yang secara prinsip dan
hakiki berbeda ini. Di Negara yang kebanyakan organisasi atau perusahaannya
menggunaka nbentuk two-layer system (misalnya: Komisaris dan
Direksi), sangat penting untuk membedakan dan memisahkan pengertian governance dengan
manajemen karena keduanya memiliki tujuan, alasan, dan karakteristik yang
berbeda secara signifikan. Jika manajemen lebih menekankan pada rangkaian
menjalankan aktivitas untuk pencapaian visi, misi, dan obyektif organisasi yang
telah dicanangkan, governance lebih fokus pada cara-cara
pencapaian visi, misi, dan obyektif tersebut yang sejalan dengan
prinsip-prinsip nilai (value) yang dianut oleh pemilik perusahaan
seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan lain sebagainya.
Risk Management
1.
Tataran Korporasi. Aspek ini
terdiri atas tiga hal. Pertama, kecukupan modal minimum. Kedua, batasan
portofolio investasi. Ketiga, pemisahan rekening perusahaan dan nasabah.
Pengaturan aspek ini dimaksudkan untuk mencegah kejahatan korporasi (corporate
crime).
langkah-langkah pada auditing IT Governance
Auditor TI bertanggung jawab atas penilaian efisiensi tata kelola TI dengan tingkatan prosedur dalam pelaksanaannya. Auditor TI (dari dalam organisasi atau independen) dapat melakukan sejumlah peran kunci dalam Gary Hardy, “The Role of the IT Auditor in IT Governance” 1 (2009): 1–2. :
- memulai program tata kelola TI: menjelas- kan tata kelola TI dan nilainya pada manajemen
- menilai kondisi saat ini: memberikan masukan dan membantu memberikan penilaian kondisi yang sebenarnya
- merencanakan solusi tata kelola TI
- memantau inisiatif tata kelola TI
- membantu membuat bisnis tata kelola TI, seperti : memberikan input objektif dan konstruktif, mendorong penilaian diri, dan memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa tata kelola bekerja secara efektif.
audit IT pada domain EDM (Evaluate, Direct, and Monitor), APO (Align, Plain, and Organise), BAI (Build, Acquire, and Implement), DSS (Deliver, Service and Support) dan MEA (Monitor, Evaluate, and Assess).
1. Evaluate, Direct, and Monitor (EDM)
credit:
reasearchgate.net/publication/hendriS
0 comments