ILMU SOSIAL DASAR - PEMUDA DAN SOSIALISASI
By F - 1:40 PM
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Febrilla Septine
Hingis
Kelas : 1KA28
NPM : 12116759
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kita
panjatkan untuk Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-NYA, saya dapat menyelesaikan
makalah ilmu sosial dasar yang berjudul “Pemuda dan Sosialisasi” ini dengan
baik hingga selesai seperti ini, tanpa ada gangguan atau masalah sedikit pun.
Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Saya menyadari bahwa makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan kata, maka dari itu
diperlukan kritik serta saran yang membangun agar makalah ini terselesaikan
dengan baik dan sempurna.
Jakarta, Januari 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemuda dan
sosialisasi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sebab para
pemuda khususnya di Negeri kita saat zaman sebelum kemerdekaan kerap kali
melakukan sosialisasi dengan sesama pemuda lainnya baik untuk berbagi informasi
terbaru atau membahas perundingan tentang kemerdekaan.
Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui
pengertian pemuda
b. Memberitahu bagaimana
seharusnya pengembangan potensi pemuda dilaksanakan
c. Untuk mengetahui
potensi apa saja yang dimiliki pemuda
d. Untuk mengetahui
macam-macam permasalahan yang sering dihadapi pemuda
e. Untuk mengetahui
arti sosialisasi
f. Untuk memberi
tahu tujuan pokok sosialisasi
g. Untuk memberi
tahu kegunaan perguruan dan pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pemuda
Pemuda adalah suatu generasi
yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi
lainnya. Sebab pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan
melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan
melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Pada generasi ini, pemuda
kerap kali mempunyai permasalahan-permasalahn yang sangat bervariasi. Namun
disamping itu, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan
sangat penting sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi
positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap.
Pengertian pemuda
berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri
atas 3 katagori yaitu :
a. Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk
di bangku sekolah
b. Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di
perguruan tinggi dan akademi
c. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun
perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
a)
Pengembangan
Potensi Generasi Muda
Pengembangan potensi generasi muda dapat
dimulai dari yang sederhana yaitu melalui organisasi, hobi, maupun kegiatan
pemuda lainnya. Dengan adanya pelatihan potensi ini, pemuda dapat terbiasa
mengikuti kegiatan pembangunan di masa yang akan datang. Dan dapat menjadi
sebuah kebanggaan untuk diri sendiri dan keluarga jika potensi tersebut
dimanfaatkan sangat baik dan bermanfaat untuk Bangsa dan Negara ini.
b)
Potensi-potensi
Yang Dimiliki Generasi Muda.
Potensi-potensi yang dimiliki generasi
muda, yaitu
1. Idealisme
dan daya kritis
2. Dinamika
dan kreatifitas
3. Keberanian
mengambil resiko
4. Optimis
dan kegairahan semangat
5. Sikap
kemandirian dan disiplin murni
c)
Masalah-Masalah Generasi Muda
Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan
semua pihak.
Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi
muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :
1.
Menurunnya jiwa
idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
2.
Kekurangpastian yang
dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3.
Belum seimbangnya
antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik
formal dan informal.
4.
Tinggimya jumlah putus
sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan
bangsa.
5.
Kekurangan lapangan
dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah
pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas
nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional
serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
6.
Kurangnya gizi yang
menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
7.
Masih banyaknya
perkawinan dibawah umur.
8.
Penyalahgunaan Obat
Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
9.
Masih adanya anak-anak
yang hidup menggelandang.
10. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang
menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
2.
Sosialisasi
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak, dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Kepribadian
seseorang melalui proses sosialisasi dapat terbentuk dimana kepribadian itu merupakan
suatu komponen pemberi atau penyebab warna dari wujud tingkah laku sosial
manusia, jadi dalam hal ini sosialisasi merupakan salah satu proses belajar
kebudayaan dari anggota masyarakat dalam hubungannya dengan sistem sosial.
Setiap
individu dalam masyarakat yang berbeda mengalami proses sosialisasi yang
berbeda pula, karena proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.
a)
Tujuan pokok sosialisasi
Ø Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di
masyarakat.
Ø Individu harus
mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
Ø Bertingkah laku
secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
3. Perguruan dan
pendidikan
Untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki
guna pembangunan di masa depan, seorang pemuda haruslah mengenyam pendidikan
sehingga pemuda tersebut dapat mengolah serta menjaga asset yang kita miliki
dengan baik. Namun karena fasilitas serta tenaga pengajar yang sangat minim,
banyak nasib pendidikan para pemuda generasi penerus bangsa ini harus pupus
atau berhenti di tengah jalan dan menyebabkan kurangnya tenaga terampil.
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka
Harwantiyoko&Neltje F.
Katuuk, MKDU ilmu Sosial dasar, 11
January 1997.
Pemikiran sendiri.
0 comments