System Development Life Cycle
By F - 2:36 PM
System Development Life Cycle
Pengertian System Development Life Cycle
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). ( https://id.wikipedia.org/wiki/SDLC )
Pengertian System Development Life Cycle Menurut Ahli
System Development Life Cycle (SDLC) menurut O’brien (2000) adalah aplikasi penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis.
Menurut Turban (2003), System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja ( framework) yang terstruktur yang berisi proses-pro ses sekuensial di mana sistem informasi dikembangkan.
Sedangkan menurut Azhar Susanto (2004:341) menyatakan bahwa : System Development Life Cycle (SDLC) “System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan.”
Tahapan-tahapan SDLC :
1.
Analisis Sistem
Tahapan dari SDLC yang pertama adalah melakukan analisis terhadap sistem. Analysis sistem merupakan tahap awal dalam sebuah siklus SDLC, dimana aanalisis sistem akan melakukan berbagai macam analisis terhadap sebuah sistem yang sudah ada, dan bagaimana nanatinya sebuah sistem akan berjalan. Hal ini termasuk di dalamnya adalah sebagai bentuk kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi dari sistem, hingga berbagai macam pembaruan yang bisa saja diterapkan pada sebuah sistem. Setelah analisis sistem selesai dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah masuk ke dalam tahapan spesifikasi kebutuhan sistem.
2.Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Tahapan kedua pada siklus SDLC adalah tahapan spesifikasi dari kebutuhan sistem. Pada tahap ini, seluruh hasil analisis yagn dilakukan pada tahap pertama akan dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sistem. Hal ini nantinya akan sangat bermanfaat terutama apabila kita ingin membangun sebuah sistem yang sangat besar. Dengan adanya spesifikasi kebutuhan sistem, maka setiap teknisi dan juga pengembang akan mampu membuat sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta mampu untuk menjalankan sistem tersebut sesuai dengan peruntukkannya, dan tentu saja dapat berjalan pada spesifikasi spesifikasi tertentu.
Tahapan berikutnya dari siklus SDLC pada sebuah sistem adalah perancangan terhadap sistem. Ini merupakan tahapan kelanjutan dari spesifikasi kebutuhan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh hasil analisa dan juga hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem diterapkan menjadi sebuah rancangan atau cetak biru dari sebuah sistem. Tahap perancangan sistem ini bisa kita sebut sebagai cetak biru, atau bias juga kita sebut sebagai prototype, dimana sistem ini sudah siap untuk dikembangkan. Ibarat sebuah rumah atau gedung, maka perancangan sistem ini merupakan desain dari rumah yag dibuat oleh seorang arsitek. Pada tahap ini, sema persiapan harus dilakukan dengan matang, mulai dari implementasi dari spesifikasi sistem, dan semua analisis terhadap sistem, hingga berbagai macam tenaga pendukung dari sistem yang akan dikembangkan nantinya.
Tahap berikutnya dari tahapan SDLC ini adalah tahapan pengembangan sistem. Tahapan pengembangan sistem ini merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan. Apabila dianalogikan dengan pembangungan gedung, maka tahap ini merupakan tahap dimana gedung atau rumah mulai dibangun, mulai dari pembuatan pondasi, hingga penempatan besi baja ataupun alat konstruksi lainnya. Tahap ini merupakan tahapan yang cukup lama, karena dalam prakteknya tahap pengembangan sistem ini bisa saja menemui kendala – kendala baru yang menyebabkan proyek menjadi terhambat, sehingga dibutuhkan analisis tambahan, ataupun perancangan tambahan. Bahkan, bukan tidak mungkin pada tahap ini terjadi perubahan perancangan sistem oleh karena satu dan lain hal.
5. Pengujian Sistem
Setelah sistem selesai dikembangkan dan juga dibuat, maka sistem tersebut tidak akan langsung digunakan secara umum ataupun secara komersil. Tentu saja harus ada proses pengujian terhadap sistem yagn sudah dikembangkan tersebut. Tahap pengujian sistem ini merupakan waktu yagn tepat untuk mencoba apakah sistem yang sudah berhasil dikembangkan memang dapat bekerja degnan optimal dan juga sempurna. Apabila memang dapat bekerja dengan baik dan sempurna, maka sistem siap untuk digunakan.
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
Tahap ini bisa dibilang sebagai tahapan final atau tahapan akhir dari satu buah siklus SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah diujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Ketika tahapan sebelumnya sudah berhasil dilewati, maka ini lah saatnya sostem tersebut mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan. Dalam prakteknya, tahap terakhir ini tidak hanya berhenti pada proses implementasi dan juga penginstallan saja, namun juga melakukan proses pemeliharaan terhadap sistem yang ada, sehingga dapat menjamin bahwa sistem tersebut akan tetap berfungsi secara normal dan juga optimal setiap saat.
0 comments