ILMU SOSIAL DASAR - PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
By F - 1:02 PM
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
Penduduk, Masyarakat, dan
Kebudayaan
Nama : Febrilla Septine Hingis
Kelas : 1KA28
NPM : 12116759
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan". Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Saya menyadari bahwa makalah ini banyak
terdapat kekurangannya. Sehingga, sangat memerlukan kritik
dan saran yang membangun agar tercipta makalah yang sempurna.
Jakarta, 16 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG.................................................................. iii
B.TUJUAN.......................................................................................
iv
BAB II PEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN
PENDUDUK................................................. 1
2. KEBUDAYAAN………………………...................................... 13
3. KEBUDAYAAN
BARAT............................................................ 15
BAB III PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan
tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi
kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan
dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap paad perkembangan
kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat rohaniyah, maupun kebudayaan
kebendaan.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk
2. Untuk mengetahui penulisan penggandaan
penduduk dunia
3. Untuk mengetahui faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi pertambahan penduduk
4. Untuk mengetahui pengertian migrasi
5. Untuk mengetahui macam-macam migrasi, proses
migrasi dan akibat migrasi
6. Untuk mengetahui jenis-jenis struktur
penduduk
7. Untuk mengetahui bentuk piramida penduduk
stationer, muda, tua
8. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan di Indonesia
9. Untuk mengetahui
kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
10. Untuk
mengetahui kebudayaan barat
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk
khususnya.
Penggandaan
Penduduk Dunia
Proses penggandaan
penduduk dunia membutuhkan waktu sekitar 35 tahun. Pertambahan penduduk di
suatu daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia
secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka
kelahiran.
2. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Pengukuran fertilitas
tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan
sebagai berikut:
a) Sulit memperoleh angka
statistic lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan
sebagai lahir mati.
b) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak
(tetapi meninggal hanya sekali).
c)
Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan
mempunyai anak makin menurun.
d ) Hanya melibatkan satu
orang saja dalam pengukuran, karena tidak semua wanita bisa melakukan.
3. Migrasi
Migrasi
manusia adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional).
Jenis-jenis migrasi, yaitu:
-
Imigrasi adalah perpindahann orang dari suatu
negeri – bangsa ke negara lain, dimana ia bukan warga negara
-
Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara
asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain.
-
Remigrasi adalah perpindahan atau kembalinya
penduduk asing ke negara asalnya.
-
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota
-
Transmigrasi adalah suatu program yang dibuat
pemerintah indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat
penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah indonesia.
Akibat
Migrasi
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- · Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
- · Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
- · Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
- · Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
- Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
Struktur Penduduk
Komposisi
penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan
memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk
tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya
dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar
tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur
penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
Piramida Penduduk
Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan
dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang
berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang
tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu
tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara
yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
Piramida Penduduk
Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya
penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil
sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara
bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini
adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Bentuk-Bentuk Piramida
Jenis-jenis
piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua
(konstruktif) :
Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India
Piramida
Penduduk Stasioner.
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
2 KEBUDAYAAN
DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia
· Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan.
Zaman
Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri –
ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
· Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai
masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan
setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
· Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini
di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
3. KEBUDAYAAN
BARAT
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna
terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika
kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat.
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka
Harwantiyoko&Neltje F.
Katuuk, MKDU ilmuSosialdasar, 11
January 1997.
http://www.wikipedia.com/migrasi
BSE IPS SMA dan SMP
0 comments